Rabu, 02 April 2008

UKM Indonesia dalam dunia ekspor dan hambatannya



Pada saat ini, peran UKM dalam ekspor nonmigas bisa dikatakan lebih kecil dari usaha besar. Namun, jika dilihat dari perkembangan kinerja yang terus membaik, UKM meunjukkan suatu potensi yang baik di dalam dunia ekspor nonmigas. Dimana dalam sektor industri pengolahan, menunjukkan kinerja yanglebih baik, serta menjadi produk unggulan dalam ekspor, dimana angkanya mendekati milyar dollar AS. Jika UKM Indonesia dibandingkan dengan negara kawasan Asia lainnya, kinerja ekspor negara kita dikatakan lemah, baik dalam pangsa ekspor maupun dixertifikasi produknya. Produk UKM negara Indonesia hanya memberi nilai kecil dari total nilai ekspor nonmigas Indonesia jika dibandingkan industri lainnya, khususnya oleh produk-produk yang berteknologi sederhana seperti tekstil, kulit, kayu, dan karet.
Selain itu, menunjukkan bahwa tenaga kerja yang terlibat dipengaruhi oleh jenis produk yang dihasilkan, sehingga terdapat kegiatan usaha yang cenderung menggunakan relatif banyak tenaga kerja, seperti pada kerajinan kayu, karbon aktif, dan furnitur. Sedangkan kegiatan usaha yang relatif sedikit menggunakan tenaga kerja adalah barang antik, lampu hias, dan, produk rotan, dan kerajinan kulit. Hal ini terjadi karena kegiatan produksi pada jenis produk ini memerlukan keahlian/keterampilan khusus, yang hanya dimiliki secara terbatas oleh tenaga kerja tertentu pula. Apabila dikaitkan dengan rata-rata omzet per tahun, terdapat kecenderungan produk yang memerlukan keahlian khusus memiliki nilai jual yang tinggi. Karena itu, pelaku UKM perlu memertahankan, bahkan meningkatkan kualitas dan kuantitas produk jenis ini karena potensial dikembangkan lebih lanjut untuk memperluas pangsa pasar dan meningkatkan nilai tambah.
Hambatan yang mungkin ditemukan dalam kegiatan ekspor nonmigas oleh UKM, dimulai dari Menyelenggarakan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis UKM dalam kegiatan yang berkaitan dengan ekspor; Memberikan fasilitasi untuk meningkatkan kemampuan UKM dalam mengakses sumberdaya produktif, terutama yang berkaitan dengan aspekaspek yang memenuhi kriteria persyaratan mudah, prosedur atau mekanisme sederhana, dan biaya murah, sehingga dapat mereduksi pemborosan waktu dan biaya; Memberikan fasilitasi dalam penumbuhan dan pengembangan sentrasentra bisnis UKM, yang berbasis bahan baku lokal dan berorientasi ekspor; Menyelenggarakan pendampingan terhadap UKM oleh lembaga-lembaga yang profesional dan memiliki akses terhadap sumberdaya produktif, yang memiliki kompetensi dalam aspek pembiayaan, pemasaran, teknologi, informasi, dan desain produk; Menumbuhkan dan mengembangkan jaringan bisnis UKM dalam kegiatan ekspor, dalam rangka mengembangkan kapasitas UKM dan daya saing produknya; Memberikan fasilitasi dalam mempromosikan produk UKM, melalui jalur diplomasi, temu bisnis, dan pameran, baik pada event bilateral maupun multilateral, yang dirancang secara berkesinambungan dengan mempertimbangkan kaidah efektivitas dan produktivitas;dan Menyediakan informasi yang representatif sesuai dengan kebutuhan UKM dalam kegiatan ekspor, antara lain yang berkaitan dengan pembiayaan, pasar, dokumen/perizinan, teknologi, promosi, dan pelatihan.



Tidak ada komentar:

^_^

^_^